Jenis Pupuk
¨ A. Pupuk Anorganik.
Berikut ini adalah beberapa tipe pupuk anorganik berdasarkan kriteria yang umum digunakan.
Pupuk organik dibedakan
berdasarkan beberapa kriteria yaitu.
A.1 Metode Produksi
- Pupuk Alam = Pupuk yang diambil langsung dari
alam contohnya Rock Pospate
- Pupuk Buatan = Merupakan pupuk yang dibuat melalui
proses kimiawi, misalnya Urea, MOP dll
A.2 Kebutuhan tanaman
- Pupuk Makro,
Merupakan jenis pupuk yang mengandung unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam
jumlah banyak, yaitu N,P,K dan Mg. Contoh : Urea, TSP, MOP ,Kieserite.
- Pupuk Mikro, merupakan
jenis pupuk yang mengandung unsur hara yang dibutuhkan tanamann dalam jumlah
sedikit, yaitu Cu, Zn,B dll Contoh : HGFB, CuSO4, ZnSO4 dll
A.3 Kandungan Hara
Pupuk Tunggal,
merupakan pupuk yang hanya mengandung satu jenis unsur hara contoh : Urea, MOP
Pupuk majemuk, Merupakan pupuk yang
mengandung lebih dari satu macam unsur hara misalnya NPK.
¨ Keadaan Fisik
¤ Pupuk Padat, pupuk yang
berupa kristal,tepung dan butiran dengan beragam ukuran Contoh : Urea,
Kieserite Granular,RP dll
¤ Pupuk Cair, pupuk yang
berupa cairan atau larutan contoh : Pupuk daun
¨ Cara Kerja
¤ Pupuk bereaksi
cepat (fast release), merupakan pupuk yang mudah larut dalam air dan segera
tersedia untuk tanaman contoh : Urea,MOP
¤ Pupuk Bereaksi lambat,
merupakan pupuk yang mengalami transformasi sebelum menjadi bentuk larut yang
tersedia bagi tanaman misal : TSP dan RP
KARAKTERISTIK JENIS PUPUK.
JENIS HARA |
NAMA PUPUK |
KANDUNGAN HARA |
KONDISI FISIK |
KELARUTAN DALAM AIR |
REAKSI KEASAMAN |
NITROGEN (N) |
UREA |
42 - 46 % |
Kristal dan butir berwarna putih |
Mudah larut |
Sedikit masam |
Ammonium Sulphate (ZA) |
20 - 21 %N |
Kristal putih kelam sampai
kekuningan |
Mudah larut |
masam |
|
20 - 27 % S |
|||||
Ammonium Chloride |
28 % N - 60 % CL |
Kristal putih |
Mudah larut |
masam |
|
Natrium Nitrat |
16% N - 26% NA |
Kristal berbagi warna (merah
kuning abu abu dan ungu) |
Mudah larut |
netral sampai basa |
|
Phosphate (P) |
Triple Super Phospate (TSP) |
44 %-48% P2O5 |
Butiran abu-abu |
dapat larut |
netral |
Rock Phospate(RP) |
25 - 38 %P2O5 |
Tepung abu-abukeputihan atau merah
kecoklatan |
Sulit larut |
netral sampai basa |
|
Kalium (K) |
Muriate of Potash (MOP/KCL) |
60%-62% K20 47% Cl |
Kristal merah/putih kotor |
dapat larut |
netral sampai agak masam |
Potassium Sulphate (ZK) |
49%-53% K2O |
Kristal putih keabu-abuan |
dapat larut |
netral sampai agak masam |
|
Magnesium (Mg) |
Kieserite |
27%MgO, 23%S |
tepung atau butiran keabu-abuan |
sulit larut sampai dapat larut |
agak masam |
Dolomite |
18-22% MgO, 40% Cao |
tepung putih keabu-abuan |
sulit larut |
basa |
|
Boron(B) |
High Grade Fertizer of Borate |
45% B2O2 |
Kristal puti kotor |
Mudah larut |
|
Seng (Zn) |
Zinc Sulpate |
36% Zn |
Kristal putih kotor |
Mudah larut |
masam |
Tembaga(Cu) |
Cu-sulphate |
25,5%Cu-12,8 S |
Kristal biru |
mudah larut |
masam |
Besi (Fe) |
Fe-sulphate |
19%Fe |
kristal |
mudah larut |
masam |
Majemuk (NPK&Mg) |
NPK 15:15:6:4 |
15% N,15% P, 6%K,4%MgO) |
butiran coklat kemerahan |
mudah larut |
netral sampai agak masam |
NPK 12:12:17:2 |
15% N, 15% P, 17%K,2% MgO) |
butiran coklat kemerahan |
mudah larut |
netral sampai agak masam |
|
|
|
|
|
|
|
Pupuk Organik
Jenis pupuk organik di perkebunan
kelapa sawit :
- Limbah
perkebunan, misalnya pelepah sawit
- Kompos janjang
kosong
- Pupuk hijau atau
kacangan
- Pupuk kandang
- Limbah pabrik
- Padat : janjang kosong
- Cair : limbah cair
- Inokulan tanah
- Bakteri legume pengikat N : Rhyzobium sp
- Bakteri non legume pengikat N : Clostridium
sp,Pseudomonas sp
- Jamur pengikat P : Mycorhiza Vesicular Arbuskular
Ø Sifat umum beberapa
jenis pupuk :
- Mudah menguap
- Mudah tercuci
- Ketersediaan di dalam
tanah
- “Mobile”
dalam tanah
- “Mobile”
dalam tanaman
- Sinergis/ dapat
diaplikasikan bersamaan
(Urea – MOP)
- Antagonis/ tidak dapat
diaplikasikan bersamaan
(ZA – Dolomite, ZA –
CIRP, MOP – Dolomite )
- Nitrogen (N) :
Pelepah tertua menguning (klorosis)
mulai dari ujung anak daun. Tulang daun menjadi orange kecoklatan
- Phosphor (P) :
Gejala defisiensi dimulai dari
Pelepah tertua yang ditandai dengan warna anak daun dan pelepah menjadi
kemerah-merahan, pertumbuhan tanaman
- Kalium (K) :
Gejala defisiensi K dimulai dari
Pelepah tua muncul gejala nekrosis berupa bercak orange atau coklat kekuningan,
kemudian bercak tersebut akan membentuk pita berwarna kuning pada sisi helaian
daun. Biasanya terjadi pada tanah yang beraksi masam seperti tanah pasir dan
gambut
- Magnesium (Mg) :
Gejala defisiensi Mg dimulai dari
Pelepah tertua mengalami klorosis pada daerah sekitar tulang daun, daun berubah
warna menjadi orange terang, dan akhirnya menjadi coklat dan mongering
- Boron (B)
Gejala Defisiensi B dimulai datri pelepah muda dengan daun yang membengkok (Hook leaf), tumbuh pendek sehingga ujung pelepah melingkar (Round Frond tip),anak daun berubah bentuk menjadi kecil seperti rumput (bristle tip) atau tumbuh rapat,pendek,seolah bersatu dan padat, tanaman menjadi kerdil - Copper (Cu)
Gejala defisiensi
Cu dimulai dari pelepah muda yang ditandai dengan adanya perubahan warna hijau
pucat ke kuning keputihan pada ujung daun termuda.
g.Iron (Fe)
Gejala defisiensi
Fe dimulai dari pelepah muda dimana daun menjadi hijau kekuningan tetapi tulang
daun tetap berwarna hijau, selanjutnya diikuti dengan kerusakan dan pengeringan
dimulai dari pelepah bagian atas, daun lemah dan patah.
Permasalahan dalam pelaksanaan
aplikasi pupuk antara lain :
¤ Pokok di pinggir jalan
relatif lebih subur dari pokok di tengah
¤ Tidak ada takaran yang
seragam setiap jenis dosis pupuk
¤ Pupuk yang
diaplikasikan masih menumpuk, tidak tersebar merata di feeding roots
Solusi :
- Pengaplikasian
pemupukan HARUS dimulai dari pasar tengah menuju keluar
- Takaran
dibuat masing- masing untuk setiap jenis pupuk dan setiap dosis
- Pada saat aplikasi,
pupuk disebar merata disekeliling tanaman, tidak melewati dari tajuk tanaman.
PENEMPATAN PUPUK |
|||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
Umur Tanaman |
Penempatan Pupuk |
||||||
TBM |
Disebarkan merata dalam piringan |
||||||
TBM |
Disebarkan melingkar pada jarak 1
M dari pokok dengan lebar 0,5 - 0,8 M |
||||||
TM |
Disebarkan tepat dibawah pertemuan
antar pelepah (overlap) |