Rabu, 15 Juli 2020

PEMBIBITAN KELAPA SAWIT BAB 1


A.Syarat Pembibitan Kelapa Sawit.
Dalam menentukan lokasi pembibitan, Beberapa hal yang harus dipertimbangkan adalah sebagai berikut:
-Topografi pembibitan harus diusahakan datar dan terbebas dari banjir.
-Ketersediaan air yang bermutu baik dan cukup untuk memberi air seminimalnya 80.000 liter/ha/hari.
-Tersedianya tanah yang memenuhi syarat sebagai media pembibitan sawit dalam jumlah yang banyak dan serta kecukupan.
-Lokasinya aman dari gangguan dan terletak di areal yang strategis dan sentral sehingga mudah untuk akses pemasaran dan penyaluran penanaman ke lapangan.

Persiapan lokasi dan lahan pembibitan harus dilakukan sekurang-kurangnya 4 bulan sebelum datang dan penerimaan kecambah kelapa sawit.

B.Kebutuhan Kecambah Dan Luas Pembibitan kelapa sawit.
-Kerapatan tanam per hektare 128 kebutuhan kecambahnya 195 kecambah.
-Kerapatan tanam per hektare 136 kebutuhan kecambahnya 205 kecambah.
-Kerapatan tanam per hektare 148 kebutuhan kecambahnya 225 kecambah.
-Kerapatan tanam per hektare 160 kebutuhan kecambahnya 240 kecambah.

Perhitungan kebutuhan kecambah tersebut didasarkan pada estimasi afkir sebanyak 30% dan di tambah kebutuhan bibit untuk penyisipan sabanyak 5% dari total kebutuhan bibit.
Jadi perhitungan kebutuhan bibit kecambah: kerapatan tanam x 105%/ 70% = kebutuhan kecambah yang harus di pesankan untuk pembibitan sawit.
Proses pemesanan kecambah harus mempertimbangkan kesiapan areal pembibitan dan harus di pesan sekurang-kurangnya 1 tahun sebelum pengiriman kecambah, luas pembibitan 1 ha dapat menampung 12.800 bibit kelapa sawit.

C.Tahap Pembibitan.
Metode pembibitan yang di terapkan adalah pembibitan dua tahap (two stage nursery), yaitu pre-nursery dan main nursery.

-Pre-Nursery.
Bibit dipelihara di pre-nursery selama 3 bulan atau sampai memiliki 4-5 helai daun. Pemeliharaan di pre-nursery ini bertujuan untuk memudahkan pemeliharaan pada 3 bulan pertama dan memberi waktu yang cukup untuk persiapan man nursery.

Media tanam.
Media tanam yang digunakan adalah top soil dengan karakteristik sebagai berikut:
    -Kapasitas mengikat air dengan baik.
    -Tekstur medium.
    -Friable konsisten.
    -Struktur stabil.
Struktu tanah yang kurang baik dapat menghambat pertumbuhan akar dan menghalangi penyerapan air dan pupuk saat di dalam polibag.

Apabila tanah yang tersedia mempunyai tekstur yang sangat berat dan struktur yang kurang baik, maka perlu di campur dengan pasir sungai sampai dengan 40%.

Media tanah sebaiknya diayak memakai saringan 1,0 cm x 1,0 cm untuk mencegah masuknya gumpalan-gumpalan tanah, serta bersih dari smpah dan kotoran lainya.

Media tanam harus dicampur dengan 50 kg pupuk rockphosphate per 2 m kubik tanah untuk kebutuhan kurang lebih 1000 polibag.

-Ukuran Polybag.
Ukuran polybag adalah 0,1 mm x 15 cm x 22cm layflat, berwarna hitam dengan dua baris lubang perforasi berjarak 5  cm x 5 cm. Letak lubang di mulai dari 1/3 bagian atas polibag ke arah bawah dengan jarak 3 x 3 cm.

 -Pengisian Polybag.
Cara mengisi polybag: 
    a-Polybag harus disi tanah sesuai kapasitasnya, dan harus selesai satu minggu sebelum penanaman kecambah.
    b-Pengisian dilakukan dengan mengguncang polybag untuk memadatkan tanah dan disi sampai mencapai ketinggian 1 cm dari bibir polybag.
    c-Sebelum penanaman, Polybag harus disiram air setiap hari sampai jenuh dan disi kembali dengan tanah bila di perlukan.

Penulis Turyono.

Senin, 13 Juli 2020

PERALATAN PANEN KELAPA SAWIT

Peralatan panen kelapa sawit di golongkan menjadi 3, yaitu peralatan untuk memotong buah/tbs, peralatan untuk membawa buah ke TPH dan untuk peralatan bongkar muat TBS.

1-Peralatan potong buah, adalah peralatan yang du gunakan untuk memotong buah di bedakan berdasarkan umur tanaman yaitu.
-a.Untuk tanaman yang ber umur 3-5 tahun menggunakan dodos kecil dengan lebar mata 8-12,5 cm.
-b.Untuk tanaman yang berumur >5-8 tahun menggunakan dodos besar dengan lebar mata dodos 14 cm.
-c.Untuk tanaman yang berumur >8 tahun menggunakan eggrek, pisau egrek berbentuk seperti pisau arit dan di pasangkan pada galah yang terbuat dari bambu atau aluminium.

-Peralatan lainya yang harus disiapkan untuk potong buah adalah batu asah untuk mengasah mata dodos dan eggrek supaya terjamin ketajamanya.
-Selain itu juga,harus disiapkan kampak untuk memotong tangkai jangjng yang panjang, dan untuk membantu pengutipan brondolan perlu di siapkan gancu kecil dan cokeran untuk mengeluarkan brondolan yang tersangkut di ketiak pelepah sawit.

-Dodos.

-Egrek dan Tojok.

2-Peralatan untuk mengangkut tbs ke TPH, Untuk mengankut buah sawit ke TPH dapat menggunakan angkong, selain itu harus di sediakan ember yang seragam untuk mengutib brondolan dan karung sehingga berat brondolan dapat tertaksasi berat KG dan di masukan ke karung atau alas karung yang sudah di belah dan di beri tanda daun berapa helai daun menandakan itu berap ember brondolan yang terkutib.
-Artco (angkong)

3-Peralatan bongkar muat TBS, Alat yang di gunakan biasanya gancu dan tojok untuk mempermudah pengambilan janjang buah sawit dari bawah pokok sawit ke artco dan menurunkanya lagi ke TPH.
-Gancu. 

Kebutuhan Pemanen dan Pembrondol.
-Pemanen harus sudah di rekrut dan cukup tersedia untuk memulai panen pada waktu yang ditentukan. Kebutuhan pemanen di hitung berdasarkan estimasi produksi satu tahun dan rata-rata output pemanen, dengan formulasi sebagai berikut:
-Jumlah pemanen:total TBS(ton)/output pemanen (ton per hk) x hari kerja efektif 1 tahun maka akan ketemu kebutuhan pemanen yang di butuhkan.

-Pada areal panen baru mana output pemanenya belum bisa di ketahui, maka kebutuhan pemanen dapat di hitung dengan asumsi untuk areal datar 1 orang pemanen untuk 25 ha dan untuk areal rawa/bukit satu orang pemanen 16 ha. Rasio jumlah pemanen dan pembrondol adalah 1:1, namun pada saat produksi rendah, jumlah pemberondol dapat di kurangi. Terima kasih .

Penulis Turyono.

Minggu, 12 Juli 2020

SERANGGA PENYERBUK KELAPA SAWIT


Untuk membantu proses penyerbukan,terutama pada areal penanaman baru yang di sekitarnya belum ada kebun kelapa sawit, maka perlu dilakukan pengembangan serangga penyerbuk yaitu bernama elaidobius camerunicus. 
-Proses penyerbukan yang optimum dapat tercapai apabila populasi elaidobius camerunicus, mencapai 25.000-30.000 ekor per hektar. Untuk mengembangkan serangga penyerbuk ini, maka di pilih bunga jantan yang berisi larva elaidobius camerunicus yang sudah ber umur 2 minggu dan kemudian di potong dimasukan kedalam kantong plastik yang dapat di masuki udara. 
-Bunga jantan ini selanjutnya di bawa ke areal untuk pengembangan dan di letakan di atas pohon yang memiliki bunga jantan yang sedang anthesis. areal untuk pengembangandi pilih di tengah blok/divisi dalam luas 30 Ha, harus ada sekitar 10 janjang tandan bunga jantan. Setelah satu minggu selanjutnya di lakukan monitoring perkembngan seranggga tersebut.

-Jika masih terdapat buah parthenocarpy dan buah kurang semourna berarti penyerbukan dan serangga pada blok tersebut masih jauh dari batas jumlah serangga penyerbuk elaidobius camerunicus.

Maka perlu di lakukan aspol, asisted polination yaitu dengan cara menyemprotkan serbuk sari ke bunga betina sawit, dengan di campur bubuk atau bedak sebagai pencampurnya supaya lebih lengket.
Dengan cara kerja sebagai berikut:

Alat dan bahan. terdiri dari karet pemompa, slang sepanjang kebutuhan, botol kecap atau cause, dan bilah kayu yang panjang dan isolasi perekatnya.
Buat lubang pada botol kecap, terus di buat saluran masuk udara slang panjang dan saluran keluar slang pendek, slang panjang dihubungkan dengan pemompa karet di bawah yang akan kita tekan sehingga mengeluarkan udara dan memompa bubuk serbuksari keluar menyerbuki bunga betina sawit.

Cara buat bubuk polennya, ambil bunga jantan yang masih antesis yang baru kemudian potong, dan kemudian di letakan dia atas baskom kemudian di rontokan serbuksarinya ke baskom setelah dapat banyak kemudian di saring supaya  bersih terhindar dari kotoran. 
kemudian ambil polen 10 gram dan bedak 1000gram perbandinganya 1:10. 
-Kemudian di aduk dan campur sampai merata, kemudian ditaruh di botol kecap tersebut, setealah itu kita keliling mencari bunga betina yang masih berwarna putih kemmudian kita semprotkan 1 sampai 3 kali semprotanya kesemua bunga betina tersebut sehingga dapat terjadi penyerbukan yang dinginkan

-lakukan ini selama kurang lebih 2 minggu sekali selama 1 tahun maka akan terlihat hasilnya buah akan menjadi normal dan partenocharpy akan berkurang. terima kasih

Penulis Turyono.

Sabtu, 11 Juli 2020

COVERCROOP PERKEBUNAN SAWIT


1.Manfaat kacangan covercroop kelapa sawit.
a.Memperbaiki sifat kimia tanah.
b.Memperbaiki sifat kimia tanah, diantaranya meningkatkan kandungan c-organik.
c.Meningkatkan kapasitas tukar kation dan meningkatkan kandungan nitrogen. 
d.Mencegah erosi, Menekan gulma.

2.Jenis kacangan.
Jenis kacangan yang sering di tanam di perkebunan sawit antara lain, 
-Calopogonium Caerulium (CC), 
-Pueraria javanica (PJ), 
-Calopogonium Mucunoides (CM),
-Centrosema Pubescens (CP), 
-Mucuna Cochinchinensis (MC),
 -Mucuna Bracteata (MB). 

Pada saat ini, jenis kacangan yang di rekomendasikan dan lebih banyak di gunakan adalah Mucuna Bracteata, karena memiliki beberapa kelebihan yaitu:
-Memberikan bahan organik lebih banyak karena produksi biomasanya mencapai 3-4 kali lipat jenis kacangan lainya. 
-Pertumbuhan sangat agresif, dapat mencapai panjang 3-4 meter dalam 4 minggu dan kedalaman akar dapat mencapai 2-3 meter. 
-Tahan terhadap kekeringan. 
-Lebih tahan terhadap naungan.

3.Kacangan Mucuna Bracteata.
Benih Mb memiliki berat rata-rata minimal 1499,6 mg. atau dalam setiap 1 kg terdapat kurang lebih 6000 butir benih mb. Bagian luar benih terdapat lapisan keras  ( testa ),yang melindungi benih dari serangan hama  dan microorganisme. daya kecambah benih harus mencapai 70-80%, Untuk 1 ha di perlukan sebanyak 0,17 kg. (dengan asusmsi Mb per ha sebanyak 680 bibit.
 
4.Penanaman MB ke lapangan.
Bibit mb di tanam dengan kerapatan 5 bibit setiap pokok kelapa sawit, pada gawangan mati dengan jarak antar mb selebar 1 meter, jarak dari rumpukan selebar 1 meter dan jarak darai pokok kelapa sawit 2,5 meter. Pada saat tanam, dilakukan pemupukan RP dengan dosis 100 kg/Ha. Untuk penanaman mb diteras, dilakukan pada jarak 20 cm dari bibir teras ke arah dinding teras. jarak antar bibit mb sama dengan penanaman Mb areal datar.

5.Pemupukan Mb.
-A.Untuk lubang tanam di beri pupuk RP 68 kg/Ha, cara aplikasinya 20 gram dimasukan ke lubang tanam 20% dan sisanya 80% ditabur di permukaan tanam mb dan jalurnya. 
-B.Umur 2 minggu di beri pupuk NPK15:15:6:4 6,8 Kg/Ha, cara aplikasinya di sebarkan di sekeliling Mb pada radius 10 cm. 
-C.Umur 6 minggu diberi pupuk NPK15:15:6:4 13,6 Kg/Ha, Cara aplikasi di sebarkan sekeliling akar Mb pada radius 10 cm,sebelum sulur di gulung.
-D.Untuk Umur 4 minggu samapi 6 bulan di beri pupuk RP 100 Kg/Ha. cara aplikasinya di sebarkan secara merata pada tanaman Mb. Terima kasih.

Penulis Turyono.

Jumat, 10 Juli 2020

PEMBIBITAN MUCUNA BRACTEATA DAN PENANAMAN DI LAPANGAN

Didalam pengembangan pembibitan mucuna bracteata di dunia perkebunan sawit, ada 3 cara yang biasa di lakukan, seperti yang dilakukan selama ini sebagai berikut.

1.Pembibitan dengan benih.

-Seleksi benih, dengan cara memisahkan benih-benih yang besar dan bulat utuh dengan benih yang kecil dan keriput.
-Pelukaan benih (dekat helium) menggunakan pemotong kuku untuk mempercepat perkecambahan. pada saat pelukaan ini,dilakukan seleksi benih berdasarkan warna kotiledonnya. apabila kotiledonnya berwarna putih maka kualitas benih bagus, dan jika berwarna hitam berarti benih tersebut rusak dan kurang baik.
-Pengisian kantong plastik dengan media tanam 2 bagian tanah dan satu bagian pasir, untuk memperlancar drainase supaya bibit tidak mati.kantong plastik diberi lubang untuk memperlancar drainase.
-Benih yang telah dilukai selanjutnya di tanam (hilumpada bagian bawah)dengan kedalaman kurang lebih 5 cm.
-Penyiraman ringan (tidak terlalu basah) dilakukan 2 kali dalam sehari pagi dan sore hari, menggunakan knapsack sprayer.
-Pemupukan menggunakan NPK 15.15.6.4 dengan dosis 0,5 gram/bibit pada umur 4 minggu setelah tanm di polibag.
-Bedengan polibag Mb sebaiknya di beri alas plastik supaya akar tidak tembus kedalam tanah di luar polibag, untuk mencegah stress saat di ambil untuk ditanam di lapangan.
-Pengendalian hama, penyakit dan gulma sesuai kondisi di lapangan apakah sudah perlu di kendalikan apa belum.
-Tidak perlu pemberian naungan, dabn bibit siap di tanam di lapangan pada usia 6-8 minggu, dan waktu tanam di usahakan pada saat basah atau pas hujan.

2.Pembibitan dengan cara vegetatif (Stek).

-Memilh sulur yang dewasa dan berwarna hijau,dan di ambil 4 ruas dari pucuk.
-Panjang stek 15-20 cm,dan minimal 2 ruas, satu ruas di tanam dalam tanah.
-Stek direndam dalam air selama 0,5 -1 jam,unruk menghilangkan getah dan dapat direndam dalam hormon pertumbuhan akar.
-Stek di tanam dalam polibag dengan media tanam yang terdiri dari tanah dan pasir 2:1.
-Penyiraman di lakukan setiap hari dan perlu diberi naungan.

3.Pembibitan dengan cara vegtatif (merunduk).
-Memilih sulur yang telah dewasa dan berwarna hijau.
-Sulur sepanjang dua ruas di rundukan (di lengkungkan) dan di tanamdalam kantong plastik dan harus ada dua ruas di bagian luar diharapkan akan tumbuh tunas yang baru.
-Kantong plastik yang digunakan harus transparan untuk mengetahui pertumbuhan akar dan jumlah akar dan harus di beri lubang di plastik untuk drainase sehingga air tidak tergenang di polibag plastik tersebut.
-Pembibitan denga cara ini merupakan pembibitan yang dilaksanakn di lapangan,yaitu dekat tanaman induknya.

Persiapan lahan untuk penanaman mb dilapangan.
Penyemprotan jalur tanam dengan lebar1,2 meter, menggunakan herbisida glyphosate atau paraquat,(sesuai kondisi gulma di lapngan) dengan dosis 1,5 liter/Ha (Blanket Dn methyl metsulfuron dengan dosis 0,0075kg/Ha (Blanket), 2 rotasi dengan interval 4 minggu. interval 3minggu, penanaman kacangan dapat dilakukan 2 minggu setelah penyemprotan terakhir. penanaman keacangan hanya boleh dilakukan setelah kondisi lalang terkendali dantuntas di lapangan.

Pemeliharaan Mb di lapangan.
-Selama 0-3 bulan di lakukan pengendalian gulma secara manual (dangir ), setiap 2 minggu sekali.
-Setelah berumur >3 bulan, dilakukan penyemprotan herbisida di kanan kiri jalur Mb dengan lebar 2x1,2 meter dan dengan interval 1 bulan. setiap 2 minggu di lakukan penarikan sulur yang menjalar agar tidak terkena herbisida pada saat penyemprotan.
-Herbisida yang di gunakan adalah glyphosate atau paraquat (sesuai kondisi gulma di lapangan) dengan dosis 1,5 liter/Ha (blanket) dan methil metsulfuron dengan dosis 0,0075 kg/Ha (Blanket). Mempertimbangkan biaya Mb yang cukup tinggi, maka di tekankan kepada paraa petani dan perusahaan diwajibkan berkomitmen dan bertanggung jawab terhadap keberhasilan penanaman Mb.

Faktor keberhasilan penanaman Mb di pengaruhi oleh beberapa hal yaitu:
-%Germination kecambah Mb.
-Penyiraman bibit tidak boleh terlalu basah.
-Penanaman harus dilakukan pada musim basah atau hujan.
-Pemeliharaan di lapangan di lakukan setiap 2 minggun untuk periode 3 bulan pertama.

Sekian mudah-mudahan bermanfaat bagi para petani sawit....... salam turyono channel. terima kasih.

Penulis Turyono.

Populer viewer