A.Syarat Pembibitan Kelapa Sawit.
Dalam menentukan lokasi pembibitan, Beberapa hal yang harus dipertimbangkan adalah sebagai berikut:
-Topografi pembibitan harus diusahakan datar dan terbebas dari banjir.
-Ketersediaan air yang bermutu baik dan cukup untuk memberi air seminimalnya 80.000 liter/ha/hari.
-Tersedianya tanah yang memenuhi syarat sebagai media pembibitan sawit dalam jumlah yang banyak dan serta kecukupan.
-Lokasinya aman dari gangguan dan terletak di areal yang strategis dan sentral sehingga mudah untuk akses pemasaran dan penyaluran penanaman ke lapangan.
Persiapan lokasi dan lahan pembibitan harus dilakukan sekurang-kurangnya 4 bulan sebelum datang dan penerimaan kecambah kelapa sawit.
B.Kebutuhan Kecambah Dan Luas Pembibitan kelapa sawit.
-Kerapatan tanam per hektare 128 kebutuhan kecambahnya 195 kecambah.
-Kerapatan tanam per hektare 136 kebutuhan kecambahnya 205 kecambah.
-Kerapatan tanam per hektare 148 kebutuhan kecambahnya 225 kecambah.
-Kerapatan tanam per hektare 160 kebutuhan kecambahnya 240 kecambah.
Perhitungan kebutuhan kecambah tersebut didasarkan pada estimasi afkir sebanyak 30% dan di tambah kebutuhan bibit untuk penyisipan sabanyak 5% dari total kebutuhan bibit.
Jadi perhitungan kebutuhan bibit kecambah: kerapatan tanam x 105%/ 70% = kebutuhan kecambah yang harus di pesankan untuk pembibitan sawit.
Proses pemesanan kecambah harus mempertimbangkan kesiapan areal pembibitan dan harus di pesan sekurang-kurangnya 1 tahun sebelum pengiriman kecambah, luas pembibitan 1 ha dapat menampung 12.800 bibit kelapa sawit.
C.Tahap Pembibitan.
Metode pembibitan yang di terapkan adalah pembibitan dua tahap (two stage nursery), yaitu pre-nursery dan main nursery.
-Pre-Nursery.
Bibit dipelihara di pre-nursery selama 3 bulan atau sampai memiliki 4-5 helai daun. Pemeliharaan di pre-nursery ini bertujuan untuk memudahkan pemeliharaan pada 3 bulan pertama dan memberi waktu yang cukup untuk persiapan man nursery.
Media tanam.
Media tanam yang digunakan adalah top soil dengan karakteristik sebagai berikut:
-Kapasitas mengikat air dengan baik.
-Tekstur medium.
-Friable konsisten.
-Struktur stabil.
Struktu tanah yang kurang baik dapat menghambat pertumbuhan akar dan menghalangi penyerapan air dan pupuk saat di dalam polibag.
Apabila tanah yang tersedia mempunyai tekstur yang sangat berat dan struktur yang kurang baik, maka perlu di campur dengan pasir sungai sampai dengan 40%.
Media tanah sebaiknya diayak memakai saringan 1,0 cm x 1,0 cm untuk mencegah masuknya gumpalan-gumpalan tanah, serta bersih dari smpah dan kotoran lainya.
Media tanam harus dicampur dengan 50 kg pupuk rockphosphate per 2 m kubik tanah untuk kebutuhan kurang lebih 1000 polibag.
-Ukuran Polybag.
Ukuran polybag adalah 0,1 mm x 15 cm x 22cm layflat, berwarna hitam dengan dua baris lubang perforasi berjarak 5 cm x 5 cm. Letak lubang di mulai dari 1/3 bagian atas polibag ke arah bawah dengan jarak 3 x 3 cm.
-Pengisian Polybag.
Cara mengisi polybag:
a-Polybag harus disi tanah sesuai kapasitasnya, dan harus selesai satu minggu sebelum penanaman kecambah.
b-Pengisian dilakukan dengan mengguncang polybag untuk memadatkan tanah dan disi sampai mencapai ketinggian 1 cm dari bibir polybag.
c-Sebelum penanaman, Polybag harus disiram air setiap hari sampai jenuh dan disi kembali dengan tanah bila di perlukan.
Penulis Turyono.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar